The harsh and brutal battlefield is not a place for weak hearts. However, it doesn’t extinguish the burning flame of struggle in Sin Nio's heart. A woman of mixed Indonesian-Chinese descent, Sin Nio had to disguise herself as a man to be able to fight against the colonizers.

In celebration of Heroes' Day, Lokapala launched the latest skin, Ksatriya Nio, to remind the Indonesian people of the hero who fought for the independence of the Republic of Indonesia.

In the year of 2022, Komnas Perempuan suggested her name to become a national hero. Here is the story of Sin Nio, a female independence fighter from Wonosobo.

Sin Nio - A Woman Warrior Among a Thousand Soldiers

Slightly different from her fellow fighters, as a woman Sin Nio had to disguise herself as a man in order to join the battle on the battlefield. Without any hesitation, she cut her hair and put on a man's uniform, hiding her true identity. The limitation never diminished Sin Nio's determination. Her heart had been broken when she saw the people of her village being cruelly tortured by the colonizers.

Sin Nio witnessed firsthand the harsh reality of colonial oppression. Sin Nio also felt the suffering experienced by the villagers due to the Dutch occupation. As a result of the war's brutality, Sin Nio lost her family and loved ones.

Sin Nio's fighting spirit grew stronger as the challenges she faced became more difficult. Every day, the sense of hope and courage in her heart continues to grow and motivates her to continue fighting alongside other warriors who never know the word surrender in their fight for freedom.

When fighting against the colonizers, Sin Nio was only equipped with a machete and a sharpened bamboo spear. Fearlessly, she fought in the war against the colonizers, challenging traditional gender roles and racial boundaries. She answered the universal call to uphold justice and reclaim the freedom snatched away by the colonial invaders.

A Special Tribute for the Forgotten Heroine

The bravery, sacrifice, and patriotic spirit possessed by Sin Nio became the inspiration for Lokapala in the creation of the character "Nio." As the "Agni" fighter, Nio has a burning spirit of enthusiasm. In the game Lokapala, Nio receives a blessing from the God of Fire because she has a sincere desire to sacrifice herself so that the others don't have to experience the same suffering as she did.

The character of Nio in Lokapala is one of the efforts to honor her sacrifice and continue the legacy of Sin Nio. The existence of this character also emphasizes the important fact that women and mixed-race individuals can also contribute to the independence fight. Nio's story teaches the importance of acknowledging every contribution made in the struggle to get independence for Indonesia.

A clip from Ksatriya Nio is now available on the official Lokapala Instagram account (@lokapala_moba). To get the best viewing experience, please visit the following video link https://www.instagram.com/p/DCQxxykz5oE/

Cerita Haru Pahlawan Wanita di Balik Sosok Ksatriya Nio

Medan perang yang keras dan kejam bukanlah tempat bagi pejuang yang memiliki keraguan. Tapi, hal itu tidak memadamkan api perjuangan yang berkobar kuat di dalam hati Sin Nio. Perempuan ras campuran Indonesia-Cina, Sin Nio harus menyamar sebagai pria untuk bisa ikut bertempur melawan penjajah.

Menyambut hari Pahlawan, Lokapala meluncurkan skin terbaru Ksatriya Nio untuk kembali mengingatkan rakyat Indonesia akan sosok pahlawan yang memperjuangkan kemerdekaan negara republik Indonesia.

Pada tahun 2022, Komnas Perempuan mengusulkan namanya untuk dijadikan Pahlawan Nasional. Inilah kisah Sin Nio, pejuang perempuan kemerdekaan asal Wonosobo.

Sin Nio - Pejuang Wanita ditengah Seribu Tentara

Sedikit berbeda dengan rekan - rekan seperjuangannya, sebagai perempuan Sin Nio harus menyamar sebagai pria agar bisa ikut berjuang di medan perang. Tanpa ragu ia memotong rambutnya dan mengenakan seragam pria, menyembunyikan identitas aslinya. Tapi hal tersebut tidak mengecilkan tekad Sin Nio. Hatinya telah hancur saat melihat warga di desanya disiksa secara keji oleh kaum penjajah.

Sin Nio menyaksikan secara langsung bagaimana kerasnya realita penjajahan kolonial. Sin Nio turut merasakan penderitaan yang dirasa penduduk desa akibat okupasi Belanda. Akibat kekejaman perang, Sin Nio kehilangan keluarga dan orang - orang yang ia kasihi.

Semangat juang Sin Nio semakin tumbuh besar seiring kerasnya tantangan yang dihadapi. Setiap harinya, rasa harapan dan keberanian dalam hatinya terus bertumbuh dan menjadi penyemangatnya untuk terus berjuang bersama - sama rekan pejuang yang tak kenal kata menyerah memperjuangkan kebebasan.

Saat bertempur melawan penjajah, Sin Nio hanya dibekali golok dan bambu runcing. Tanpa rasa takut ia bertempur dalam perang melawan penjajah, menantang peran gender tradisional dan batasan ras. Mewujudkan panggilan semesta untuk menegakkan keadilan dan merebut kembali kebebasan yang direnggut oleh pihak penjajah kolonial.

Penghormatan Spesial Untuk Pahlawan yang Terlupakan

Keberanian, pengorbanan dan semangat patriotik yang dimiliki oleh Sin Nio menjadi inspirasi Lokapala dalam pembuatan karakter “Nio”. Sebagai Ksatriya “Agni”, Nio memiliki api semangat yang menggebu - gebu. Di dalam gim Lokapala, Nio mendapatkan berkat dari Dewa Api (The God of Fire) karena ia memiliki keinginan tulus berkorban supaya orang lain tidak merasakan penderitaan yang sama dengannya.

Karakter Nio di Lokapala menjadi salah satu upaya untuk menghormati pengorbanan dan meneruskan warisan Sin Nio. Adanya karakter ini juga sekaligus menekankan fakta penting bahwa perempuan dan ras campuran juga bisa berkontribusi dalam memperjuangkan kemerdekaan. Kisah Nio mengajarkan pentingnya untuk mengakui setiap kontribusi yang diberikan dalam perjuangan mewujudkan negara Indonesia merdeka.

Cuplikan dari Ksatriya Nio telah tersedia di akun Instagram resmi Lokapala (@lokapala_moba). Untuk mendapatkan pengalaman menonton yang terbaik, silahkan mengunjungi tautan videos berikut https://www.instagram.com/p/DCQxxykz5oE/